Minggu, 25 November 2007

Sebuah laporan menggugat

Sebuah laporan menggugat
Ketika kita merindukan wahana untuk saling bercengkrama, berdiskusi, bahkan berkomitmen untuk sebuah perubahan, menjadi gebrakan kesekian kalianya dalam dimensi cita-cita kaum muda yang progresif. Dengan kebesaran harapan yang tumbuh dalam benak setiap pemuda, tak akan ada satupun hal yang mampu merintangi ide membangun gerakan perubahan ini bisa muncul. Disini masa kita untuk membangun, saat ini kaum muda haus akan semangat untuk perbaikan, maka tak akan ada lagi alasan kita menahan libido revolusi yang menjadi jati diri semangat juang ini untuk tertahankan.
Jikalau ada pertnyaan kapan sejarah bangsa yang kita pijak ini akan lebih baik, maka jawabannya adalah saat ini ketika kaum muda dan mahasiswa bangkit untuk bergerak memperbaiki keadaan bangsa yang dianggap terseok-seok oleh ketidakpatian arah juang. Maka sejarah kaum muda saat ini, adalah sejarah yang kita bangun sekarang, tak ada siapapun yang bisa menahan semangat bergerak untuk perubahan ini untuk terlaksana. Sudah barang tentu langkah perubahan dimasa depan mengacu pada seberapa besar langkah kita untuk membangun. Hal itulah yang menjadi cita-cita semangat berkonsolidasi, bercurah ide, dan berkomitmen yang dilaksanakan dalam Simposium Arah Juang Pemuda Lintas generasi di gedung Indonesia Menggugat pada hari Sabtu 17 November 2007 di Bandung kemarin.
Walaupun komparasi gerakan pemuda hanya diwakili oleh Fajrul Rahman sebagai eksponen 98, tetapi sedikit banyak kita mampu untuk mengambil beberapa kunci bagaimana pemuda akan melangkah. Ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh beliau terutama berkaitan dengan bagaimana kaum muda hari ini mampu mengawal agenda nasional yang miskin akan regenerasi kepemimpinan. Masih bertenggernya kaum tua yang bahasa fajrul adalah generasi magriby (Sunset Generation), yang berarti mereka orang-orang yang sepuh yang tidak tau diri baik secara umur maupun kesempatan berkuasa yang dimilikinya yang sudak cukup lama. Hal ini yang kemudian menjadikan bentuk oligarki kekuasaan baru pada fase reformasi yang hari ini kita anggap sedang berjalan.
Kemiskinan regenerasi kepemimpinan nasional hari ini tidak lepas dari cukup panjangnya pemerintahan Soeharto dengan Orde barunya yang hampir 32 tahun, kemudian membuat para tokoh pemimpin nasional saat ini menjadi korban yang hak kepemimpinannya diambil oleh Soeharto. Hal ini yang kemudian difase reformasi ketika mereka berkuasa, masih punya keinginan untuk merasa berhak memimpin kepemimpinan nasional, sehingga mereka kemudian menjadi perampas baru bagi kepeimpinan generasi muda sekarang. Generasi magribi yang diistilahkan fajrul ini menunjuk kaum tua sekarang yang sebelumnya mendorong perubahan dinegeri ini, tetapi menjadi orang yang kontra perubahan karena tidak mau legowo memberi kesempatan pada kaum muda.
Permasalahan regenerasi kepemimpinan nasional ini kemudian mendorong pada suatu bagaimana mewujudkan generasi baru (Rising Generation), karena tuntutan masa yang menjamin kedepan generasi baru ini yang akan memimpin. Tetapi masalahnya bagaimana menyiapkan generasi muda hari ini yang akan memimpin dimasa depan terutama dalam waktu dekat ini yaitu 2014. Maka menjadi suatu tantangan baru bagi setiap kaum muda, dalam mempersiapkan diri untuk memegang tampuk kepemimpinan nasional. Walaupun kondisinya kaum tua renta oligarki masih berkuasa, tetapi tinggal berhitung umur saja mereka berakhir, maka semangat arah juang yang mesti dibangun adalah bagaimana kaum muda menyiapkan bluprint baru skema arah juang bangsa ini kedepan. Hal ini bisa diwujudkan secara sederhana bagaimana keterlibatan kaum muda dalam berorganisasi, terutama dalam lembaga yang menjadi kekuatan sipil untuk membangun sebuah regenerasi kepemimpinan muda yang progeresif.
Begitulah sedikit ulasan tentang simposium arah jauang yang kemarin dilaksanakan, ada sebuah harapan dan motivasi yang bangkit bagaimana kesadaran untuk meregenerasi kita dan kaum muda mendatang ini, menjadi tanggung jawab setiap kaum muda yang progresif. Oleh karena itu bagaimana kita mengawal visi ini menjadi sebuah rekomendasi umum terutama bagi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Indonesia, yang berani melangkah lebih maju dan tidak berpangku tangan menunggu perubahan itu datang secara tiba-tiba. Jihad akbar bagi kita sebagai kaum muda umat Islam untuk setiap saat berdiri diatas kebenaran untuk kemajuan umat dan bangsa.
Pada akhirnya forum yang sedikit mengarah pada profokasi yang membangkitkan semangat juang ini, pada pembahasan secara Internal ke-HMIan terutama dalam mengkritisi metodologi regenerasi oraganisasi dan kriteria kepemimpinan yang selama ini dilaksanakan. Hal ini terjadi karena Simposium pemuda terutama dihadiri oleh beberapa cabang yang merepresentasikan lingkup wilayah nasional, dimana ada komitmen bersama untuk menggugat perbaikan di HMI. Beberapa cabang tersebut antara lain Bandung, Palembang, Subang, Surabaya, Cirebon, Semarang dan Yogyakarta. Komitmen bersama ini kemudian melahirkan sebuah arah juang bersama untuk perbaikan HMI yang diberi nama "GERAKAN HMI MENGGUGAT", nama ini yang menjadi semangat baru bagi kita kader HMI dimasa mendatang terutama dalam meyikapi kedangkalan metodologi regenerasi organisasi dan kepemimpinan di basis perjuangan organisasi kita. Gerakan bersama ini akan ada tindak lanjutnya di sentral perjuangan nasional yaitu di yogyakarta dalam waktu dekat ini, yang akan melaksanakan agenda simposium lanjutan yang diharapkan akan lebih rigit membahas beberapa rekomendasi Simposium Arah Juang yang telah dilaksanakan.
Dengan demikian ditunggu keterlibatan setiap elemen muda yang progresif di HMI untuk tarlibat bersama. Partisifasi konkrit dan bukan hanya sekedar wacana adalah janji suci bagi setiap orang yang mengaku bertuhan. Maka kafir hukumnya bagi setiap orang yang berani menetang perubahan, karena dia akan menjadi penghalang bagi peningkatan derjat kemanusian yang niscaya akan bergerak mnempurna menuju kesempurnaan Tuhannya. Mari atas nama Al-qura’an dan hadist yang merupakan silabus ideologi kita Umat Islam dan HMI untuk menjadi satu patokan perubahan Umat dan bangsa. Yakin Usaha Sampai!!!!!

Tidak ada komentar: